Upaya hamil dengan bantuan dokter
Setelah mencoba upaya hamil mandiri
namun belum membuahkan hasil, anda perlu memikirkan solusi selanjutnya, yaitu dengan
memeriksakan diri anda dan pasangan anda ke dokter spesialis kandungan.
Konsultasi dan pemeriksaan yang
dilakukan oleh dokter spesialis kandungan akan sangat membantu anda dalam
mengetahui penyebab ketidaksuburan anda dalam waktu yang lebih singkat.
Disinilah gunanya anda membaca buku/blog ini, sehingga dengan berbekal informasi dari buku ini, konsultasi anda dengan dokter akan lebih lancar karena anda sudah mengerti dengan kondisi anda dan bahkan anda sudah melakukan beberapa pemeriksaan sederhana pada diri anda sendiri. Dengan berdasarkan pada hasil konsultasi, dokter kemudian akan melakukan beberapa pemeriksaan dan menangani sesuai dengan penyebabnya.
Pada saat memeriksa anda, dokter akan
berusaha mencari tahu gambaran umum kondisi kesehatan anda dan pasangan anda.
Ini dimaksudkan agar nanti bisa dilakukan terapi untuk masalah kesehatan yang
ada sebelum anda melakukan program hamil.
Bila ternyata dalam pemeriksaan
ditemukan adanya potensi penyakit tertentu, bisa langsung dicegah/ditangani
oleh dokter sebelum potensi penyakit tersebut menjadi lebih parah dan
memperkecil kemungkinan hamil.
Berikut beberapa proses dan pemeriksaan yang
biasanya didapatkan dalam upaya hamil lewat bantuan dokter:
1. Anamnesis
(Proses Tanya Jawab) dan pemeriksaan Fisik
Pertama-tama, sebelum anda dan pasangan
anda menjalani serangkaian pemeriksaan, dokter akan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada anda dan pasangan anda. Proses ini disebut dengan keluhan
anda.
Saat anda datang ke dokter, pertama
dokter akan menanyakan keluhan dan beberapa hal yang berhubungan dengan keluhan
anda.
Dari jawaban-jawaban anda akan
didapatkan informasi tentang riwayat penyakit sebelumnya, riwayat operasi bila
ada, dan kebiasaan-kebiasaan anda. Informasi yang didapatkan akan mempermudah
dokter untuk melakukan pemeriksaan selanjutnya.
Ada banyak kemungkinan pertanyaan yang
akan diajukan oleh dokter. Jadi sebaiknya anda mempersiapkan dengan mengingat
semua informasi penting mengenai kondisi terakhir anda.
Sebelum memulai pemeriksaan, dokter akan
berusa semaksimal mungkin untuk mengumpulkan informasi lengkap tentang riwayat
kesehatan anda. Termasuk di dalamnya tentang riwayat kesehatan keluarga,
pekerjaan, lingkungan dan suasana tempat kerja anda, pola makan, gaya hidup,
aktivitas fisik sehari-hari, dan lain-lain.
Kemudian setelah informasi tentang
riwayat kesehatan sudah dirasa cukup, maka dokter akan mulai menanyakan hal-hal
yang lebih spesifik , MISALNYA:
“Apakah haid anda teratur ?”
Jawaban anda untuk pertanyaan ini bisa merujuk kepada berbagai kemungkinan untuk dianalisa oleh dokter. Haid yang tidak teratur bisa berarti anda kemungkinan bisa mengalami kelainan ovulasi, endometriosis, masalah kelenjar tiroid, masalah menopouse yang dini, dan lain-lain.
"Kapan menstruasi pertama kali?"
Jawaban anda untuk pertanyaan ini bisa diketahui apakah anda mengalami masalah hormonal atau tidak. Bila anda dulu terlambat mendapatkan haid pertama, maka ada kemungkinan anda mengalami masalah hormonal.
"Apakah ketika haid atau saat sedang berhubungan intim, anda merasakan sakit?"
Jawaban anda untuk pertanyaan ini bisa membimbing analisa dokter. Rasa sakit yang dialami pada saat haid atau pada saat berhubungan intim bisa mengarah ke kemungkinan anda menderita penyakit radang panggul.
Banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang akan diajkukan dokter sebelum memulai memeriksa anda. Pertanyaan pertanyaan lain biasanya seperti ini :
- Apakah sebelumnya anda pernah hamil?
- Apakah anda pernah mengalami kecelakaan atau cedera?
- Apakah anda pernah melakukan pemeriksaan pap smear? bila ya, bagaimana hasil pemeriksaannya?
- Apakah dikeluarga anda memang terdapat beberapa kasus ketidaksuburan di anggota keluarga lain?
- Apakah anda pernah menggunakan kontrasepsi? Bila ya, jenis kontrasepsi apa yang anda atau pasangan anda gunakan?
- Dan pertanyaan-pertanyaan lainya.. yang di anggap perlu untuk lebih mengarahkan dugaan penyakit atau masalah yang di derita.
Ketika konsultasi dengan dokter, janganlah anda merasa malu atau berusaha menyembunyikan sesuatu.
Itu akan sangat merugikan anda sendiri...
Ini memang sering terjadi. Pasien merasa malu untuk mejelaskan kondisinya kapada dokter. Ini memang bisa dimaklumi karena pertanyaan-pertanyaan yang diajukan hampir semua menyangkut hal-hal yang bersifat sangat pribadi.
Contohnya, dokter mungkin akan merasa perlu menanyakan tentang aktivitas seks anda di saat sebelum menikah dan saat setelah menikah. Ini bukanlah pertanyaan iseng. Pertanyaan ini bisa mengarahkan dokter untuk menganalisa adanya kemungkinan anda terjangkit penyakit menular seksual (PMS).
Seringkali pasien merasa kehidupan seksnya di masa lalu berusaha diekspos oleh dokter. Tapi ingat, anda bukan selebriti dan dokter bukan wartawan infotaiment. Anda dan dokter berada di ruangan yang sama untuk satu tujuan : membantu anda untuk sesegera mungkin bisa hamil.
Informasi mengenai aktivitas seks anda sangat dibutuhkan karena beberapa penyakit menular seksual (PMS) tidak menampakkan gejala yang bisa dilihat langsung.
Percayalah, para dokter bekerja secara profesional di bawah sumpah dokter yang telah mereka ucapkan. Tidak ada maksud untuk mempermalukan pasien atau sekedar iseng mengorek keterangan yang tidak penting.
Beberapa pertanyaan yang biasa ditanyakan dokter tentang riwayat kehidupan seks dan gaya hidup anda, contoh pertanyaan tersebut antara lain :
- Apakah anda berhubungan seks dengan orang lain selain pasangan anda?
- Pernahkah anda berhubungan seks dengan banyak pasangan dalam beberapa tahun terakhir?
- Apakah anda dan pasangan anda sudah pernah melakukan uji HIV?
- Apakah sebelumnya anda pernah ada riwayat ataukah masih menggunakan narkoba ?
Kejujuran dan keterbukaan anda adalam menjawab pertanyaan dokter sangat membantu keberhasilan terapi di tahap selanjutnya.
Setelah tahap anamnesis (tanya jawab) selesai, kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. pemeriksaan fisik ini meliputi pemeriksaan menyeluruh mulai dari kepala dan terutama organ-organ reproduksi anda. Dari pemeriksaan fisik ini, akan diketahui kondisi anda apakah ada tanda-tanda penyakit tertentu atau adanya gejala ketidakseimbangan hormon.
2. Analisa
Hormonal
Langkah berikutnya adalah pemeriksaan hormonal. Pemeriksaan ini dilakukan bila dari anamnesis dan pemeriksaan fisik ditemukan adanyan gangguan haid atau bila ditemukan gangguan ovulasi. Kesuburan seorang wanita dapat diketahui dari pemeriksaan hormon-hormon yang penting dalam proses reproduksi.
3. Uji
Pasca Sanggama (UPS)
Uji pasca Sanggama (UPS) ini akan memberikan informasi tentang interaksi antara sperma dengan lendir mulut rahim. UPS dilakukan sekitar 2-3 hari sebelum ovulasi, atau di saat lendir mulut rahim encer, dengan pemeriksaan lendir mulut rahim seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Setelah bersanggama 2-12 jam, lendir mulut rahim diambil didaerah leher rahim, kemudian pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan mikroskop.
UPS dikatakan positif bila ditemukan paling sedikit 5 sel sperma. UPS dapat memberikan gambaran tentang kualitas sperma, fungsi lendir mulut rahim, dan keramahan lendir mulut rahim terhadap sperma. Pemeriksaan ini sudah jarang dilakukan.
4. Penilaian
Ovulasi
Walaupun penilaian ovulasi dan masa subur dapat anda lakukan sendiri di rumah dengan menggunakan alat tes ovulasi, tetapi ada cara lain yang lebih akurat bisa dilakukan oleh dokter. Salah satunya dengan pemeriksaan Ultrasonografi (USG) transvaginal. Dengan USG transvaginal, dokter akan menilai bila sudah ada satu volikel yang matang, sehingga dapat menentukan masa subur dengan lebih tepat.
Selain itu, pemeriksaan USG juga dapat mendeteksi bila ada kelainan misalnya kista atau tumor di indung telur dan rahim.
5. Pemeriksaan bakteriologi
Seperti dijelaskan sebelumnya, infeksi merupakan salah satu penyebab infertil karena infeksi yang tidak diobati akan menyebabkan perlengketan saluran telur.
karena itu, pemeriksaan bakteriologi pada vagina dan mulut rahim merupakan salah satu rangkaian tes yang harus anda jalani dalam proses pemeriksaan ini.
Selain itu, pemeriksaan USG juga dapat mendeteksi bila ada kelainan misalnya kista atau tumor di indung telur dan rahim.
5. Pemeriksaan bakteriologi
Seperti dijelaskan sebelumnya, infeksi merupakan salah satu penyebab infertil karena infeksi yang tidak diobati akan menyebabkan perlengketan saluran telur.
karena itu, pemeriksaan bakteriologi pada vagina dan mulut rahim merupakan salah satu rangkaian tes yang harus anda jalani dalam proses pemeriksaan ini.
0 komentar:
Posting Komentar