Buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil Gratis situs Berisi Buku Panduan Lengkap Cara Cepat Hamil CARA CEPAT HAMIL cara mudah cepat hamil TEORI CEPAT HAMIL agar cepat hamil setelah keguguran PANDUAN CEPAT HAMIL

Selasa, 19 Juli 2016

Penanganan Infertilitas



Penanganan infertil berdasarkan penyebab yang ditemukan oleh dokter dari pemeriksaan yang sudah dilewati secara menyeluruh.

Penanganan dapat berupa obat-obat penyubur atau obat-obat hormonal untuk mengatasi gangguan ovulasi, antibiotik bila penyebabnya adalah infeksi, suplemen untuk suami bila masalah pada sperma, tindakan operasi bila terdapat kelainan atau sumbatan pada organ reproduksi, sampai pada program bayi tabung bila hambatan tidak dapat diperbaiki lagi.

1. Obat Penyubur.

cara cepat hamilMembahas tentang obat penyubur ini saya harus menekankan untuk benar-benar berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsinya.

Ada beberapa macam usaha yang biasa dilakukan oleh pasangan suami istri untuk segera mendapatkan momongan. Salah satunya adalah dengan jalan sang istri mengkonsumsi obat-obatan penyubur.

Saya sarankan untuk berhati-hati dengan yang namanya obat penyubur karena jenis obat-obatan ini seringkali mengakibatkan efek samping yang cukup membahayakan. Kematian bayi dan kecacatan janin adalah dua efek samping terburuk yang bisa saja terjadi pada bunda yang kerap mengkonsumsi obat-obatan penyubur.

Saya selalu menyarankan kepada pasien-pasien saya untuk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk mengkonsumsi obat-obatan penyubur.

Perlu anda ingat seperti yang telah saya jelaskan di bagian-bagian awal buku ini bahwa infertilitas disebabkan oleh banyak faktor antara lain bisa karena infeksi, penyumbatan saluran telur, endometriosis, gangguan kondisi rahim atau karena beberapa faktor lainnya. Itulah hal-hal yang paling sering menyebabkan infertilas. Jadi bukan semata-mata karena pihak istri tidak subur. 

didalam masyarakat kita terdapat sebuah pandangan dimana ketika pasangan suami istri belum mendapatkan anak dalam jangka waktu yang cukup lama, maka sang istri akan dinasihatkan untuk segera minum obat penyubur.

Saya yakin di lingkungan anda juga demikian, pasti beberapa sanak keluarga sudah menyarankan berbagai obat penyubur baik yang tradisional maupun obat-obatan medis.

Saya dengan tegas menyarankan anda untuk tidak mengkonsumsi obat penyubur jenis apapun sebelum meminta pertimbangan dari dokter.!!

Apabila dokter memutuskan bahwa anda boleh mengkonsumsi obat penyubur, maka anda akan diberi obat pemicu ovulasi (sistem kerja obat ini adalah dengan memecahkan telur) yang berupa tablet dan suntikan.

Tablet biasanya menjadi pilihan untukdiberikan kepadan pasangan suami istri yang usianya masih berkisar 20 sampai 30 tahun. Usia di atas kisaran tersebut biasanya diberi obat berupa suntikan.

Obat penyubur ini dikenal dengan nama klomifen sitran. Obat ini mengandung hormon yang akan membantu meningkatkan kesuburan anda. Klomifen sitrat diberikan pada hari pertama haid, karena efeknya yang lama sehingga bila diberikan pada hari ke 5 atau ke 9 siklus haid, kemudian terjadi ovulasi dan kehamilan sementara klomifen sitrat masih berada dalam tubuh, maka dapat menyebabkan terjadinya kelainan pada janin.

Dengan pemberian obat klomifen sitrat, diperoleh angaka kehamilan yang rendah, hanya 30% walaupun angka ovulasi cukup tinggi yaitu 60-95%. Mengapa hal ini terjadi? Para ahli menduga ini disebabkan oleh pengaruh klomifen sitrat terhadap lendir mulut rahim yang menyebabkan gangguan pada pergerakan sperma.

Selama dalam masa anda mengkonsumsi obat ini perkembangan anda harus terus terpantau dengan baik oleh dokter. Maka dari itu anda harus kembali mengunjungi dokter setelah sebulan lamanya.

Apabila ternyata dosis satu siklus yang sudah diberikan tadi ternyata belum berhasil, maka dosis akan ditambah oleh dokter. Biasanya dari dosis semula 50 mg dinaikkan menjadi 100 mg.


Untuk obat yang disuntikkan adalah hormon yang mengandung FSH?LH atau bisa juga hanya FSH. Untuk satu kali suntikan dosisnya adalah 75 IU (international unit). Apabila dosis suntikan tadi ternyata belum membuahkan hasil, maka dokter akan menaikkan dosisnya menjadi 150 IU.

Dalam beberapa kondisi tertentu bahkan dokter biasa menaikkan dosisnya menjadi 225 IU, tentunya apabila dokter merasa peningkatan dosis tersebut memang benar-benar anda perlukan.

Pertanyaan yang kemudian sering timbul di sini adalah : manakah di antara keduanya yang lebih tinggi tingkat keberhasilannya: tablet atau suntik?

Tingkat keberhasilan antara keduanya sama saja. Tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya. Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, faktor yang menentukan apakah anda akan diberi tablet atau suntikan adalah usia anda.

Bila anda masih berusia antara 20 sampai 30 tahun dan anda langsung diberikan obat penyubur berupa suntikan, maka justru akan ada kemungkinan resiko. Anda bisa mengalami kehamilan ganda (kehamilan dalam jumlah lebih dari satu ataupun banyak) atau bahkan anda tidak hamil-hamil sama sekali.

Jadi memang anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter untuk segala persoalan yang menyangkut obat penyubur ini karena resiko efek sampingnya cukup mengkhawatirkan. Dengan berkonsultasi dengan dokter, perkembangan anda akan terus dalam pantauan dokter sehingga resiko tersebut bisa jauh diminimalisir.

Obat-obat lainnya pada prinsipnya sama saja yaitu merangsang terjadinya ovulasi, hanya caranya yang berbeda.

2. Pembedahan

 Tindakan operasi terdiri dari berbagai macam tergantung kelainan yang ditemukan. Bila ditemukan tumor pada dinding rahim atau polip pada leher rahim, maka dilakukan operasi pengangkatan tumor tersebut.

Bila didapatkan kista pada indung telur, maka akan dilakukan pengangkatan kista. Bila ditemukan sumbatan pada kedua saluran telur pada saat pemeriksaan HSG, biasanya akan dilakukan operasi tuboplasty dengan cara membuka saluran telur yang tersumbat kemudian memasukkan benang khusus agar saluran tidak tertutup kembali.

Kadang-kadang, melalui laparaskopi ditemukan bercak-bercak endometriosis dan dokter akan melakukan tindakan untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi bercak-bercak tersebut.

3. Inseminasi Buatan

Tindakan ini dilakukan bila terdapat masalah pada sperma. Dengan bantuan kateter khusus, untuk mempermudah sperma bertemu dengan sel telur. Sperma dipilih yang terbaik kualitasnya, kemudian dimasukkan di leher rahim, rahim, atau saluran telur.

Inseminasi berasal dari bahasa latin yaitu inseminatus yang berarti penyampaian atau pemasukan. Secara garis besar inseminasi buatan diambil dari artificial insemination di mana artificial adalah kata yang berarti tiruan atau buatan.

Inseminasi ini dilakukan sekitar 24 hingga 48 jam sebelum ovulasi terjadi (masa paling subur).

Ada beberapa jenis inseminasi yang biasa dilakukan, antara lain :

IUI (Intra Uterine Insemination)
Dalam proses IUI, sperma disuntikkan melalui leher rahim ke dalam rahim. Sebelumnya sperma melakui tahap pencucian terlebih dahulu. Penyuntikan dilakukan dengan jarum suntik khusus, jadi anda jangan langsung membayangkan jarum suntik yang biasa anda lihat.

IUI ini adalah proses inseminasi yang paling sering dilakukan dengan presentase hasil yang cukup baik.

Namun tetap saja ada kondisi-kondisi tertentu dimana IUI seringkali menunjukkan keberhasilan yang rendah. Kondisi-kondisi tersebut antara lain usia wanita yang sudah lebih dari 38 thn, kualitas sperma yang buruk, wanita dengan endometriosis sedang atau berat atau wanita yang mengalami kerusakan tuba fallopi.


IVI (Intra Vaginal Insemination)

IVI merupakan proses inseminasi yang paling sederhana bila dibandingkan proses iseminasi yang lain. Prinsip kerjanya adalah dengan memasukkan sperma ke dalam vagina (sedekat mungkin dengan leher rahim). Dari segi persentase keberhasilan, proses IVI ini tidak sebatus IUI.

ICI (Intra Cervical Insemination)

Berbeda dengan IUI dimana sperma melewati tahap pencucian terlebih dahulu, di dalam proses ICI ini sperma tidak perlu dicuci (ini juga yang menyebabkan biaya proses ICI lebih rendah daripada IUI) namun sperma tersebut langsung ditempatkan di dalam leher rahim. Dalam praktiknya, ICI lebih sering dilakukan daripada IVI walaupun dari segi persentase keberhasilan tetap masih di bawah IUI.


ITI (Intra Tuba Insemination)

Sama dengan ICI, dalam proses ITI sperma juga tidak melalui tahap pencucian tapi langsung ditempatkan ke tuba Fallopi. Sperma dipindahkan ke tabung lewat kateter khusus. Namun, inseminasi ITI ini resikonya lebih besar dibanding dengan proses lain. Resiko yang kerap terjadi adalah infeksi dan trauma.

Para ahli juga masih memperdebatkan proses ITI dalam perbandingannya dengan IUI. Karena selain resiko yang lebih tinggi, biaya yang dikenakan juga relatif lebih tinggi dan persentase keberhasilannya tidak bisa diprediksi.

Resiko Inseminasi Buatan

Sekarang mari kita bahas tentang resiko dari tindakan injeksi sperma ini. Saya membahas faktor resiko ini bukan untuk menakut-nakutin anda, tapi tujuan saya adalah supaya anda dan pasangan anda bisa menjadikan informasi ini sebagai bahan pertimbangan.

Saya harap anda tidak khawatir dan mendadak panik yang berlebihan setelah masuk ke dalam pembahasan tentang "resiko". Saya sudah sering melihat pasangan suami istri yang menunjukkan ekspresi tegang ketika saya mulai menjelaskan tentang resiko suatu terapi. Padahal kalo dipikir-pikir, toh dalam setiap aktivitas kita sehari-harinya selalu ada faktor resiko, kan ?

Dalam menjalani kehidupan ini kita selalu di temani dengan sesuatu bernama resiko dalam setiap gerak gerik dan tindakan kita. Contohnya ketika anda sedang memotong kuku tentunya anda sadar dengan resiko jari anda bisa terluka bila anda tidak berhati-hati atau misalnya kegiatan para suami yaitu mencukur jenggot yang juga beresiko dagu lecet. Intinya semua kegiatan dan tindakan selalu memiliki resiko, demikian dengan tindakan iseminasi buatan ini.

Jadi mengenai resiko dari tindakan inseminasi buatan ini kembali anda perlu mengingat bahwa dalam prosesnya, sel sperma yang akan dimasukkan ke dalam rahim istri adalah sel sperma yang merupakan hasil seleksi terbaik menurut dokter atau tenaga ahli laboratorium. Jadi sangat berbeda dengan pembuahan alami dimana jutaan sel sperma berlomba-berlomba berenang untuk membuahi sel telur dan pemenangnya ditentukan dari persaingan secara alami diantara mereka.

Nah karena seleksi sel sperma dalam proses inseminasi buatan ini tidak berlangsung secara alami, sehingga ada resiko pemeilihan sel sperma yang "kurang bagus".

Mungkin anda jadi bertanya, yang di maksud dengan "kurang bagus" itu yang bagaimana?

Jadi dalam proses pemilihan sperma tadi, dokter atau petugas laboratorium bertumpu pada alat yaitu mikroskop. Dengan bantuan mikroskop ini, para dokter atau tenaga ahli laboratorium memisahkan mana sel sperma yang sehat dan yang kelihatan tidak sehat.

Tapi perlu anda ketahui bahwa ada hal-hal dari sperma yang tidak bisa dideteksi bahkan dengan bantuan mikroskop. Salah satunya adalah kerusakan/kelainan genetik.

Yang namanya kerusakan genetik dalam satu sel sperma tidak bisa kelihatan dari penampakan luar sel sperma. Inilah resiko yang bisa terjadi, ketika sel sperma yang mengalami kerusakan genetik yang terpilih untuk disuntikkan ke dalam rahim.

Inseminasi memiliki resiko yang lebih tinggi dalam melahirkan bayi cacat lahir karena adanya resiko penyuntikan sel sperma yang mengalami kerusakan genetik tadi.

Terkadang resiko masih terjadi walaupun segala prosedur sudah dilakukan dengan benar. Kembali saya ingatkan apa yang sudah barusan saya jelaskan beberapa menit yang lalu, bahwa kesalahan bisa terjadi saat pemilihan dilakukan oleh dokter atau tenaga ahli laboratorium karena kerusakan genetik sel sperma tidak bisa dideteksi dengan mikroskop.


Resiko cacat bawaan yang bisa terjadi antara lain bibir sumbing, kelainan tulang belakang, gagal jantung, kelainan ginjal dan pankreas dan down syndrome.

Namun satu hal yang perlu diingat bahwa inseminasi buatan adalah proses yang harus dilakukan dengan berlandaskan nilai moral dan etika.

Kita sudah sering mendengar kasus-kasus penyalahgunaan tindakan ini yang melibatkan pendonor sperma (bukan dari suami sah wanita yang bersangkutan) dan ini kebanyakan terjadi di negara-negara maju. Inseminasi ini adalah usaha untuk membantu pasangan suami istri yang mengalami masalah ketidaksuburan dan tidak boleh disalahgunakan.

4. Bayi Tabung

Bila semua cara tidak berhasil atau kerusakan tidak dapat diatasi dengan operasi, maka usaha terakhir adalah program bayi tabung.
Jika semua cara telah anda coba, namun hasilnya nol, maka sebaiknya anda mempertimbangkan program bayi tabung. Biaya yang dikeluarkan memang tidak sedikit, namun dengan peluang kehamilan yang besar, mengapa tidak dicoba?.

Bagi wanita sejati, kebahagiaan bisa hamil tak bisa diukur dengan materi. Artinya semahal apapun asalkan mampu, pasangan yang ingin sekali memiliki anak tidak akan ragu untuk mencoba opsi bayi tabung, ketika memang cara lain sudah tidak dapat membantu mereka.

Angka keberhasilan program bayi tabung untuk satu siklus sekitar 30-35% dan bisa ditingkatkan bila tindakan ini diulang dua kali. Namun tentunya biaya yang dibutuhkan akan lebih besar. 

Secara Garis besar, ada 5 tahapan pelaksanaan bayi tabung, yaitu :
1. Memantau dan menstimulasi pembentukan sel-sel telur yang sehat di dalam ovarium.
2. Pengaturan sel-sel telur
3. Pengambilan sperma
4. Mempertemukan sel-sel telur dengan sperma dalam laboratorium dan menyediakan lingkungan yang sesuai untuk terjadinya pembuahan dan pertumbukan awal embrio.
5. memindahkan embrio ke dalam rahim

Program bayi tabung memiliki tiga jenis metode atau teknik yang ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tekhnologi bayi tabung terdiri dari metode IVF atau In Vitro Fertilization, ICSI atau Intra Cytoplasmic Sperm Injektion dan IVM atau In Vitro Maturation.

Program bayi tabung itu sendiri telah mengalami perkembangan yang cukup pesat mulai dari pertama diperkenalkan pada tahun 1977 hingga kini di saat teknologi memudahkan segala hal.

Program bayi tabung ini sendiri telah mengalami perkembangan yang cukup pesat mulai dari pertama diperkenalkan pada tahun 1977 hingga kini di saat teknologi memudahkan segala hal.

Alhasil program bayi tabung menjadi sangat populer pada beberapa waktu belakangan ini. Hal ini dikarenakan teknologi bayi tabung yang semakin canggih dengan peluang yang semakin tinggi untuk mendapatkan bayi yang diinginkan oleh pasangan.

Seiring dengan membaiknya tingkat ekonomi negara-negara di dunia saat ini, maka penanganan dan kualitas pelayanan terhadap pengobatan infertilitas juga cenderung meningkat.

Bayi tabung menjadi solusi termahal saat ini, namun begitu banyak pasangan yang telah ataupun berencana mencobanya. Sampai sekarang telah ada jutaan bayi yang dilahirkan melalui proses bayi tabung.

Di Indonesia sendiri, terdapat kurang lebih 2000 anak yang telah dihasilkan sejak teknik ini ditemukan. Dahulu mungkin peluang bayi tabung tidak setinggi sekarang. Saat pertama dikenalkan, istilah bayi tabung adalah IVF atau In Vitro Fertilization.

Saat ini bayi tabung memiliki tiga teknik atau metode yaitu IVF atau In Vitro Fertilization, ICSI atau Intra Cytoplasmic Sperm Injektion dan yang terbaru dan sangat populer adalah metode bayi tabung  IVM atau In Vitro Maturation.

" Apa yang perlu anda ketahui tentang program bayi tabung?"


Program bayi tabung menjadi sangat populer pada beberapa ini. Hal ini dikarenakan teknologi bayi tabung yang semakin canggih dengan peluang yang semakin tinggi untuk mendapatkan bayi yang diinginkan oleh pasangan. 

Pasangan suami-istri yang mampu secara ekonomi dan telah mengupayakan segala cara untuk mencapai kehamilan namun tak kunjung mendapatkannya dalam rentang waktu bertahun-tahun biasanya melirik metode bayi tabung.

Apa yang perlu anda ketahui tentang bayi tabung? mari kita mulai dari pengertian bayi tabung itu sendiri. Bayi tabung adalah teknik pembuahan dimana ovum atau sel telur dibuahi di luar sistem reproduksi wanita. Bayi tabung sudah sejak lama menjadi metode masalah kesuburan pasangan, ketika metode yang lainnya tidak berhasil.

Secara umum, proses bayi tabung terdiri atas pengendalian ovulasi secara hormonal, pemindahan ovum dari indung telur/ovarium, pembuahan oleh sperma melalui medium cair. Sedangkan teknik bayi tabung dibagi menjagi tiga macam, yaitu IVF atau In Vitro Fertilization, ICSI atau Intra Cytoplasmic Sperm Injektion dan IVM atau In Vitro Maturation. 


Proses Bayi Tabung

Perlu diketahui bahwa proses bayi tabung bukanlah proses yang mudah, baik itu dari sisi medis maupun psikis pasangan. Sebelum memulai program bayi tabung pasangan dituntut kesiapannya, dari segi materi dan juga biaya.

Pasangan suami istri hendaknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter ahli bayi tabung. Konsultasi memungkinkan pemberian saran pada pasangan agar mempersiapkan mental mereka apapun hasil yang didapat dari program bayi tabung yang akan dijalani.

Setelah berkonsultasi, pasangan akan dicek kesehatan dan kesuburannya. Pasangan harus dalam kondisi sehat dari penyakit atau kondisi medis yang dapat mempengaruhi sistem reproduksi dan hormon tubuh, atau bahkan penyakit menular.
Selanjutnya adalah perangsangan indung telur agar dihasilkan banyak ovum atau sel telur untuk dibuahi. dokter akan memilih embrio yang terbaik untuk diletakkan dalam rahim istri

Untuk lebih jelasnya, perhatikan penjelasan tentang proses-proses yang dilakukan dalam program bayi tabung ini :

langkah 1.

Calon ibu akan diberikan obat-obatan penyubur yang bertujuan untuk mengontrol perwaktuan pematangan sel telur dan untuk meningkatkan peluang terbentuknya lebih dari 1 sel telur dalam 1 siklus haid. Proses ini disebut juga induksi ovulasi.

Jumlah sel telur yang lebih dari 1 lebih baik karena dalam banyak kasus sel tidak semua sel telur yang sudah diangkat dari ovarium tidak bisa dibuahi. Pembentukan sel telur dipantau dengan menggunakan USG untuk memeriksa ovarium. Selain itu pengujian sample urine atau darang juga dilakukan untuk memeriksa level hormon.


Langkah 2.

Sel-sel telur diangkat melalui prosedur operasi kecil. Tentu saja untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan, calon ibu akan diberikan anastesi/bius lokal.

Pencitraan ultrasound digunakan untuk mengarahkan jarum berongga ke ovarium calon ibu. Jarum berongga ini berfungsi untuk mengangkat sel-sel telur dari ovarium. Dalam beberapa kasus, calon ibu yang memulai prosedur ini mengalami kram pada hari operasi dilaksanankan, tapi rasa sakit ini akan jauh berkurang ke esokan hari nya,,,

Langkah 3
Sperma diambil setelah calon ayah mengalami ejakulasi dan dipersiapkan untuk dipertemukan dengan sel-sel calon ibu.

Langkah 4
proses ini disebut juga inseminasi yaitu proses dimana sperma dan sel-sel telur ditempatkan dalam inkubator dalam laboratorium. Inkubator ini memungkinkan terjadinya pembuahan. Dalam beberapa kasus dimana dokter menganalisa bahwa peluang terjadiya pembuahan sangat kecil, dilakukan prosedur intra cytoplasmic sperm injektion (ICSI). Melalui prosedur ini, 1 sel sperma langsung disuntikkan kedalam 1 sel telur sedemikian rupa sehingga terjadi pembuahan. Sel-sel terus aakan terus dipantau untuk memastikan terjadinya pembuahan dan pembelahan sel. Ketika pembelahan terjadi, maka sel telur yang sudah berhasil dibuahi dianggap sebagai embrio.

Langkah 5

Embrio (-embrio) yang terbentuk dipindahkan ke rahim calon ibu dalam 1-6 hari setelah pembentukan, tetapi dalam kebanyakan kasus pemindahan embrio dilakukan dalam 2-3 hari setelah pengambilan sel telur dari ovarium. Pada tahap ini, sel telur yang terbuahi sudah membelah menjadi embrio dengan 2 atau 4 sel.

Proses pemindahan embrio dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut spekulum yang dimasukkan melalui vagina untuk membuka jalan menuju mulut rahim.

Embrio-embrio yang sudah dipilih kemudian ditempatkan dalam cairan dan dialirkan secara perlahan melalui kateter ke dalam rahim. Untuk memantau dan mengarahkan embrio-embrio tersebut di gunakan USG. Prosedur ini biasanya tidak menyebabkan rasa sakit, namun beberapa calon ibu merasakan sensasi kram ringan.

Setelah melalui kelima langkah ini, calon ibu harus beristirahat penuh dan memantau tanda-tanda awal kehamilan. Untuk mengetahui apakah proses bayi tabung berhasil dan kehamilan terjadi atau tidak, calon ibu akan menjalani pemeriksaan usg dan pemeriksaan sampel urine/darah.

Hal yang perlu anda ketahui tentang bayi tabung tidak terbatas pada proses dan teknik saja, melainkan juga resiko dan peluangnya. Saat berkonsultasi, bicarakan mengenai resiko yang mungkin anda dan pasangan anda alami saat proses inti bayi tabung, serta berapa persen peluang keberhasilannya.

In Vitro Fertilization (IVF)

Bayi tabung adalah teknik pembuahan dimana ovum atau sel telur dibuahi diluar sistem reproduksi wanita. Bayi tabung sudah sejak lama menjadi metode mengatasi masalah kesuburan pasangan, ketika metode yang lainnya tidak berhasil.

Secara umum proses bayi tabung terdiri atas pengendalian ovulasi secara hormonal, pemindahan ovum dari indung telur/ovarium, pembuahan oleh sperma melalui medium cair.

Seiring dengan berjalannya waktu, teknologi bayi tabung memang terus mengalami perkembangan. Dari tiga macam teknologi bayi tabung yang ada saat ini, yang pertama kali ditemukan atau dijalankan adalah in Vitro Fertilization (IVF). Bahkan istilah bayi tabung pun sering disebut sebagai IVF.

Lalu bagaimana sebenarnya metode bayi tabung In Vitro Fertilization (IVF) itu sendiri ?

Pada teknik IVF, sebanyak 50 ribu hingga 100 ribu sel sperma dipertemukan dengan sel telur melalui media cawan petri dan berisu medium kultur agar terjadi pembuahan.

Teknik IVF pertama kali ditemukan oleh robert Edward. Ia adalah ilmuan inggris di era tahun 1950-an. Robert melakukan riset berasama dengan seorang ahli bedah, kandungan, yaitu pastrick Steptoe.

Metode tersebut berhasil dan akhirnya menghasilkan seorang bayi perempuan yang sehat bernama, louise Brown. Bay itersebut lahir  pada bulan juli, tanggal 25 tahun 1978 di inggris.

Sebagai bayi pertama yang dihasilkan dari metode IVF, louise tumbuh normal layaknya bayi-bayi yang dihasilkan melalui kehamilan normal. Louise bahkan sekarang berhasil melahirkan anak bayi laki-laki melalui proses persalinan normal. Sampai saat ini, telah ada kurang lebih empat juta bayi di dunia yang dilahirkan melalui teknik IVF.



Metode bayi tabung In Vitro Fertilization memiliki kelebihan tersendiri diantara teknik-teknik yang lain, yaitu proses yang mudah dan biayanya yang relatif terjangkau. terlebih lagi, tidak ada manipulasi yang dilakukan pada pada sel telur, jadibersifat alami.

Sementara itu, kekurangannya adalah jika sperma suami bermasalah, maka sperma tidak bisa menembus sel telur dan pembuahan tidak mungkin bisa tercapai.

Umumnya, banyak masyarakat awam yang tidak mengetahui secara mendetail tentang teknik bayi tabung  IVF, dan seringkali menyamakan dengan inseminasi buatan. Padahal keduanya sangat berbeda walaupun memang kedua metode ini terdiri atas penggunaan sel telur serta sel sperma dari pasangan yang menginginkan anak.

Dibanding dengan inseminasi buatan, IVF adalah prosedur yang lebih kompleks dan melibatkan proses pengumpulan sperma dan juga sel telur dari pasangan.

Sel Sperma dan ovum kemudian diletakkan didalam cawan petri supaya terjadi pembuahan. Setelah ovum dibuahi lalu membentuk embrio, embrio itu kemudian ditempatkan di dalam rahim sang istri setelah kurang lebih 5 hari sejak pembuahan. Dibandingkan dengan inseminasi buatan, tingkat keberhasilan metode IVF sangat tinggi.

Disisi lain, inseminasi buatan yakni proses peletakan sperma suami kedalam rahim istri. Namun sebelum dimasukkan ke rahim, sel sperma harus dibawa ke laboratorium untuk dipisahkan antara sel sperma berkualitas dengan yang tidak berkualitas.

Sperma yang terbaik lalu digunakan dalam prosedur inseminasi buatan. Di saat yang tepat/masa subur, sperma dimasukkan ke dalam rahim istri dengan bantuan kateter.

Inseminasi buatan cukup sederhana, dan biasanya digunakan oleh pasangan dengan kasus sperma rendah, ejakulasi dini atau impotensi. Prosedur ini juga biasa digunakan pasangan lesbian di luar negeri yang menginginkan anak.

Pada dasarnya prinsip kerja utama dalam teknik IVF ini adalah dengan pengambilan sel telur melalui pengisapan folikel matang dari indung telur kemudian melalui proses di laboratorium sel telur tersebut dieramkan dalam inkubator. Kemudian ditambahkan sel sperma dengan kualitas terbaik sehingga terjadi inseminasi.

Bila terjadi pembuahan dan terbentuk embrio, dokter akan memilih empat embrio t


erbaik untuk ditanamkan kembali ke rahim.

Keunggulan dari teknik IVF adalah lebih mudah dilakukan, biaya yang dikeluarkan lebih ringan dan tidak terjadi manipulasi sel telur, sehingga lebih alami prosesnya. Sementara kelemahannya adalah jika kualitas sperma buruk maka sel sperma tetap tidak bisa membuahi sel telur.

Untuk mengurangi kejadian kelainan fisik atau mental pada janin yang disebut  pre-implantation Genetic Diagnosis (PGD). Dengan cara ini, dapat diseleksi embrio mana yang memiliki kelainan atau tidak, jadi hanya embrio yang baik saja yang akan ditransfer ke dalam rahim. Namun agama-agama tertentu tidak setuju dengan teknik ini.

ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection)

Teknik lain dalam bayi tabung ini adalah ICSI (Intra Cytoplasmic Sperm Injection). Teknik ICSI adalah teknik bayi tabung kedua yang diperkenalkan oleh Belgia dan masih tergolong baru. Jauh sebelumnya, teknik bayi tabung hanya IVF saja, baru setelah opsi yang lain yang dikenal sebagai ICSI dan IVM.

Metode bayi tabung ICSI dilakukan dengan cara menginjeksikan sebuah sel sperma kedalam sebuah sel telur atau ovum, sehingga pembuahan bisa terjadi.

Dibanding dengan merode IVF, kelebihan teknik ICSi adalah kemampuannya membantu pria yang mengalami masalah kesuburan tertentu, seperti kasus azoospermia atau tidak adanya sel sperma yang dikeluarkan bersama air mani, atau kasus sperma kurang dan kualitas sperma yang tidak bagus.

Dulu, bayi tabung tidak bisa memberikan peluang kehamilan pada pasangan yang memiliki jumlah sperma rendah atau tidak berkualitas, karena metode IVF memerlukan 50 ribu hingga 100 ribu sel sperma dengan kualitas yang baik.

Tapi sejak adanya ICSI, para suami yang memiliki masalah dengan jumlah dan mutu sperma kini dapat memiliki keturunan, asalkan mampu secara mental dan ekonomi.

Dalam metode bayi tabung ICSI, hanya dibutuhkan satu saja sel sperma dengan kualitas terbaik. Melalui pipet spesial, sel sperma tersebut kemudian disuntikkan ke dalam sebah sel telur yang dinilai memiliki kualitas terbaik.

Selanjutnya, langkah-langkahnya sama dengan metode IVF, yaitu menanamkan embrio berjumlah 1 hingga 3 embrio. Setelah embrio tersebut berhasil dimasukkan dalam rahim calon ibu tetap tinggal di rumah sakit selama kurang lebih 1 malam.

Teknik bayi tabung ICSI pada kenyataannya harus didukung dengan sistem pengambilan sperma yang langsung dari testis atau disebut juga teknologi simpan beku sperma.

Dibandingkan teknik konvensional IVF, teknik ini memang lebih rumit dan sulit dilakukan dan membutuhkan alat khusus bernama Micromanipulator. Oleh karena itu, tidak kaget bila teknik ICSI membutuhkan biaya yang lebih mahal.

Menurut sumber terpercaya, diindonesia telah diterapkan metode ICSI sejak tahun 1995 dan sudah berhasil melahirkan bayi pertama pada bulan mei tahun 1996.

Dengan adanya teknik ICSI, keberhasilan bayi tabung menjadi yaitu sebesar 30-40% dan yang paling sering berhasil adalah pada pasangan usia subur.

Bagi anda yang hendak mencoba program bayi tabung, disarankan untuk memilih teknik ICSI karena tingkat keberhasilan yang tinggi. Akan tetapi bila sperma pasangan anda tidak bermasalah, maka IVF pun cukup untuk membantu anda memperoleh buah hati yang anda inginkan.

Teknik bayi tabung lainnya adalah IVM ( In Vitro Maturation)
IVM ini adalah teknik bayi tabung yang paling baru. Prinsip kerja IVM ini adalah dengan mematangkan sel telur terlebih dahulu di laboratorium sebelum dibuahi.

sebenarnya apa itu IVM ?

IVM adalah teknik atau metode bayi tabung yang dilakukan dengan cara mematangkan ovum atau sel telur didalam di laboratorium sebelum kemudian dibuahi lalu dipindahkan jika telah menjadi embrio ke dalam rahim calon ibu.

Keberhasilan kehamilan yang pertama kalinya didapatkan dari teknik IVM terjadi pada 1991 dan dilakukan oleh Cha yang berasal dari korea. Saat itu, oosit diambil dengan cara biopsi ovarium pada  saat melakukan operasi C-suction atau sesar.

Selanjutnya pada tahun 2004 telah dilaporkan kelahiran bayi dari teknik IVM pada wanita dengan SOPK yaitu sindroma ovarium polikistik, dimana sel telur gagal matang atau ovulasi.

Dengan adanya teknik IVM, keberhasilan program bayi tabung sekarang ini sangat memuaskan. Resiko-resiko yang dapat terjadi di teknik-teknik yang konvensional pun dapat diminimalisir jika menggunakan teknik IVM.

Tingkat keberhasilan yang tinggi dapat dilihat dari beberapa negara, yaitu francis, jepang, skandinavia (swedia, Finlandia) vietnam dan kanada.

Di asia tenggara, metode IVM baru dilakukan di vietnam dan Indonesia. Sedangkan malaysia, singapura dan thailand belum ada berita mengenai pasangan yang mencoba teknik IVM.

Apa yang membedakan Metode bayi tabung IVM dengan teknik Bayi tabung yang lain?

IVM adalah teknik bayi tabung terpopuler yang lebih aman dan mudah daripada teknik yang lain. Selain itu, biaya terjangkau serta hasilnya yang menjanjikan.

Bedanya dengan teknik konvensional IVF adalah : pada IVM hanya sedikit sekali pengobatan hormon atau bahkan tidak ada sama sekali.

Pada teknik konvensional IVF, sang istri atau si calon ibu diberikan pengobatan hormon dalam rentang waktu beberapa minggu agar dapat menumbuhkan serta mematangkan sel telur di ovarium atau indung telur. Proses pemberian hormon inilah yang membutuhkan biaya cukup besar, karena itu bagi pasangan dengan dana yang terbatas, teknik ini kurang diminati.

Kelebihan teknik IVM ini antara lain :
1. Biaya relatif murah dibandingkan teknik IVF
2. Tingkat keberhasilan termasuk kategori memuaskan
3. Prosedur kerja sederhana (tidak ribet)
4. hanya perlu dilakukan dalam satu siklus haid saja sehingga minimal dalam hal pengunaan obat hormonal.

Kira-kira berapa Biaya yang harus kami keluarkan untuk melakukan Program bayi tabung ini dok ?

Seringkali pasangan suami istri menanyakan kepada saya tentang berapa persisnya biaya yang mesti dikeluarkan untuk program bayi tabung ini. Ini jelas pertanyaan yang tidak mudah untuk saya jawab karena tiap rumahs akit tentu berbeda dalam hal penentuan biaya.

Silahkan anda mencari daftar rumah sakit yang memberikan pelayanan untuk bayi tabung karena sudah ada berbapa rumah sakit yang sering melakukan pelayanan bayi tabung di Indonesia.

Resiko Program Bayi Tabung


Segala hal yang di usahakan oleh manusia secara tidak alami memang memiliki resiko. Begitu juga dengan program bayi tabung.

Meski semakin banyak pasangan yang memiliki masalah kesuburan atau susah punya anak memanfaatkan metode bayi tabung dengan tingkat keberhasilan tinggi, hal ini bukan berarti tanpa resiko.

Program bayi tabung merupakan suatu teknik reproduksi rekayasa atau  berbantu dengan cara mempertemukan sel telur istri dengan sperma suami di luar tubuh atau melalui media cair. Karena terjadinya tidak alami, resiko program bayi tabung tentunya beragam.

Perlu diketahui bahwa proses bayi tabung bukanlah proses yang mudah, baik itu dari sisi medis maupun psikis pasangan. Sebelum memulai program bayi tabung, pasangan dituntut kesiapannya, dari segi mental dan biaya. Hal ini dikarenakan peluang untuk mendapatkan kehamilan ddengan proses bayi tabung dipengaruhi oleh banyak faktor, sperti usia wanita, lamanya gangguan kesuburan, cadangan sel telur, riwayat kehamilan, dan juga tenaga medis dan peralatan yang digunakan.

Selain peluang kehamilan, ada beberapa risiko yang bisa saja terjadi pada pasangan yang sedang mengikuti bayi tabung, apakah itu metode IVF atau In vitro Fertilization, ICSI atau Intra Cytoplasmic Sperm Injection dan IVM atau In vitro Maturation.

Bedasarkan pendapat para ahli, ada beberapa resiko yang harus dipersiaplan oleh pasangan suami istri yang telah menetapkan untuk mengikuti program bayi tabung.

Resiko program bayi tabung yang pertama adalah kemungkinan terjadinya stimulasi terhadap ovarium atau indung telur secara berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya penumpukan cairan di dalam rongga perut perempuan dan mengakibatkan beberapa keluhan, yaitu rasa mual, kembung, muntah dan  juga tidak nafsu makan.

Lalu bagaimana solusinya ?

Solusinya adalah pemantauan yang rutin pada masa stimulasi, sehingga resiko tersebut diharapkan tidak terjadi. Kalaupun tetap terjadi, ada tindakan pengelolaan yang tepat untuk mengatasi keadaan itu.

Resiko yang kedua adalah ketika pengambilan sel telur atau ovum yang dilakukan dengan menggunakan jarum akan menimbulkan resiko infeksi, pendarahan dan juga resiko  jarum mengenai usus, kandung kemuh ataupun pembuluh darah. resiko ini bisa diminimalisir dengan melakukan persiapan yang baik serta penduan teknologi ultrasonografi, agar keadaan tersebut dapat dihindari.

Hal-hal lain yang termasuk dalam resiko program bayi tabung adalah resiko kehamilan di luar kandungan dan resiko keguguran. Akan tetapi resiko-resiko tersebut bisa diatasi melalui pemberian hormon serta pemindahan embrio dengan menggunakan panduan ultrasonografi.

Wanita yang menjalani proses bayi tabung juga beresiko mengalami kejadian bayi kembar lebih dari 2 kali lebih besar. Resiko ini bisa meningkat karena banyak nya embrio yang ditempatkan ke dalam rahim.
Selain itu ini juga akan memberikan resiko persalinan prematur dengan memerlukan perawatan yang lama. Namun anda jangan kwatir, dengan pertimbangan yang matang mengenai usia istri serta pembatasan banyak embrio yang akan dimasukkan ke dalam rahim wanita, resiko tersebut dapat dikurangi.

Faktor resiko yang terakhir adalah mahalnya biaya yang akan dikeluarkan oleh pasangan yang menjalani proses bayi taung. Selain itu pasangan juga beresiko mengalami kelelahan fisik.

Yang paling penting untuk dipersiapkan adalah kesiapan mental pasangan, karena mereka beresiko mengalami stress emosional saat menyikapi antara harapan mereka dan kenyataan atau hasil program apabila tidak sesuai dengan harapan.

Oleh karena itu pasien pun juga diseleksi dan setelah itu diberi penjelasan yang holistik mengenai resiko, peluang  dan prosedur program bayi tabung yang akan mereka jalani. Dengan ini diharapkan pasangan paham dan mau menerima segala resikonya.

0 komentar:

Posting Komentar

GRATIS

cara cepat hamil

Popular Posts

Total Tayangan Halaman