Infertilitas adalah
http://carasingkatcepathamil.blogspot.co.id/ |
Seperti halnya kita ketahui, salah satu tujuan utama sebuah pernikahan adalah untuk memiliki keturunan. Biasanya, pasangan yang telah siap menikah akan berusaha untuk segera menimang bayi.
Lalu, apa jadinya jika sang istri tak kunjung hamil setelah beberapa kali melakukan aktivitas seksual dengan suami dalam masa subur dan tanpa kontrasepsi? inilah yang lazim di sebut dengan gejala kemandulan. Dalam bahasa medis hal ini dikenal sebagai infertilitas.
infertilitas adalah
istilah yang digunakan untuk menyebut pasangan yang belum mempunyai anak
walaupun sudah berhubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi dalam
kurun waktu satu tahun.
jadi pertama-tama dari defenisi dulu, apakah anda sudah termasuk dalam kategori tidak subur (infertil)?. Bila anda dan pasangan anda belum punya anak walaupun tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi, maka tanyakan dulu pada diri anda, sudah berapa lama?
yang penting untuk anda ketahui adalah tentang jenis infertilitas. Infertilitas itu ada dua jenis, yaitu intertil primer dan infertil sekunder.
Infertil primer adalah
infertilitas yang terjadi pada wanita yang memang belum pernah hamil sedangkan
infertil sekunder terjadi pada wanita yang sudah pernah hamil dan melahirkan
sebelumnya. Kebanyakan yang terjadi di masyarakat adalah infertil primer.
Seringkali masalah infertilitas ini bisa diatasi dengan penanganan yang sederhana saja, misalnya dengan melakukan pemilihan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual, menghindari pola hidup yang tidak sehat ( seperti begadang, merokok, jarang olah raga , dll) bahkan terkadang hanya dengan mengubah beberapa kebiasaan saja.
Namun tidak sedikit
juga kasus infertilitas yang harus diatasi dengan terapi dan pengobatan khusus
yang dilakukan melalui pantauan dokter.
Sebagian besar
masyarakat mengenal dengan baik apa itu infertilitas dan mengganggapnya sebagai
suatu aib atau musibah.
Berdasarkan penelitian, di indonesia setidaknya ada 12% atau sekitar 3 juta pasangan yang berdomisili di kota maupun di desa mengalami infertilitas, atau tidak kunjung mendapat kehamilan hingga tahun kedua usia pernikahan.
yang disayangkan adalah
kita masih saja menjumpai sebagian orang tua yang masih menyalahkan perempuan
sebagai penyebab ketidakmampuan pasangan memiliki keturunan. Padahal
ketidakmampuan pasangan memiliki keturunan. Padahal infertilitas tidak hanya
terjadi pada wanita, akan tetapi juga terjadi pada pria. perlu diketahui bahwa
terganggunya sistem reproduksi pria juga dapat menunda terjadinya kehamilan.
Sebuah penelitian tentang masalah kesuburan, menyatakan bahwa infertilitas yang
terjadi adalah 40% akibat laki-laki, 40% akibat perempuan dan sekitar 30%
akibat keduanya.
Ilmu kedokteran saati
ini baru sukses menolong separuh dari jumlah pasangan infertil guna memperoleh
keturunan yang diidamkan. Berarti separuhnya lagi yang belum berhasil terpaksa
menempuh hidup tanpa anak, poligami, bercerai, atau mengadopsi anak.
Kenyataan ini membuat sebagian pasangan, terutama istri, merasa dihantui oleh ketakutan tidak berhasil memiliki keturunan.Mereka gelisah dan stres, terutama karena pandangan miring masyarakat tentang wanita atau pria yang mandul. infertilitas menjadi mimpi buruk bagi pasangan yang sangat menginginkan kehadiran bayi dalam hidup mereka.
Bagi remaja masa kini,
mengetahui apa itu infertilitas, jenis infertilitas dan penyebabnya sangatlah
penting.
Kemandulan pun bisa dicegah sejak dini, terutama bagi para remaja hendaknya rutin memeriksakan kesehatan reproduksi mereka, terutama jika ada tanda-tanda atau gejala yang tidak wajar pada organ reproduksi atau hormon-hormon yang menunjang. Sebaiknya pasangan melakukan pemeriksaan sebelum pernikahan sehingga dapat mengantisipasi terjadinya masalah kesuburan dan mengusahakan kehamilan.
Kemandulan pun bisa dicegah sejak dini, terutama bagi para remaja hendaknya rutin memeriksakan kesehatan reproduksi mereka, terutama jika ada tanda-tanda atau gejala yang tidak wajar pada organ reproduksi atau hormon-hormon yang menunjang. Sebaiknya pasangan melakukan pemeriksaan sebelum pernikahan sehingga dapat mengantisipasi terjadinya masalah kesuburan dan mengusahakan kehamilan.
Penanganan infertilitas
adalah masalah medis yang cukup kompleks dan seringkali melibatkan beberapa
disiplin ilmu kedokteran. Jadi pasangan yang dianggap infertil perlu melakukan
konsultasi dan pemeriksaan yang juga cukup kompleks. Pemeriksaan tersebut
mutlak di lakukan pada suami dan istri.
Masih sering kita
jumpai suami yang enggan bahkan tidak mau diperiksa, sikap seperti inilah yang
tidak dapat dibenarkan. Padahal pemeriksaan terhadap suami lebih mudah
dilaksanakan dibanding pemeriksaan terhadap istri. pemeriksaan kesuburan istri
biasanya memakan waktu dan juga biaya yang relatif besar.
0 komentar:
Posting Komentar